Senin, 31 Juli 2023 – 17:54 WIB
Jakarta – Mantan wakil presiden Jusuf Kalla (JK) menilai perolehan elektabilitas yang dilakukan lembaga survei terhadap bakal calon presiden tidak melulu menggambarkan hasil kemenangan pada Pilpres 2024, melainkan hanya menggambarkan dinamika tren yang sedang berkembang.
Baca Juga :
Pengamat: Tren Elektabilitas Prabowo Meningkat Jadi Daya Tarik Parpol Lain Beri Dukungan
“Tetapi pilihan dari pada 1.200 orang (responden survei) pada pemilih 205 juta itu tidak menggambarkan itu. Ada caranya, tapi saya kira pasti tidak terlalu akurat. Itu trennya saja seperti itu,” kata Jusuf Kalla usai seminar bertajuk “Pemuda untuk Politik” di kompleks Parlemen, Jakarta, Senin, 31 Juli 2023.
Hal itu disampaikannya merespons hasil lembaga survei yang mencatat elektabilitas bakal calon presiden (capres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan berada di urutan bawah dibandingkan dengan bakal capres lainnya.
Baca Juga :
Gibran soal Gugatan Batas Usia Cawapres: Jangan Semua Mencurigai Saya
Calon Presiden Anies Baswedan Hadiri Milad PKS ke-21
Dia lantas membandingkan elektabilitas bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan dengan mantan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump saat mencalonkan diri pada Pemilihan Presiden tahun 2016.
Baca Juga :
Hadapi 78 Dakwaan, Donald Trump Terancam Hukuman Penjara Hingga 561 Tahun
“[Donald] Trump juga rendah sekali elektabilitasnya menurut peneliti, tapi Trump terpilih. Dulu banyak hal-hal begitu,” ucapnya.
Halaman Selanjutnya
Menurut dia, elektabilitas Anies Baswedan sebelumnya juga pernah menempati posisi ketiga di antara kandidat gubernur DKI Jakarta lainnya pada Pilkada 2017, namun pada akhirnya Anies keluar sebagai pemenang.
Quoted From Many Source